pecandu ini adalah seorang yang aktif, ketika ia tidak ingin, maka ia akan mengatakan tidak, dan ketika ia ingin, maka ia akan mengatakan iya. tidak hanya berkata, dia juga mewujudkannya dalam perbuatan.
sebaliknya, narkoba ini adalah sesuatu yang pasif, cenderung pasrah. ia rela dibagaimanakan saja. ketika ia ingin dipakai, ia terima. tapi kalaupun tidak dipakai, dia juga tidak bisa berkata apa2. ia terima2 saja mau diapakan saja oleh si pecandu itu. namun satu hal yang ia tidak mau, adalah, apabila pecandu itu meninggalkannya.
ketika pecandu itu berkata pada narkoba, "hei, aku ingin berhenti darimu." pecandu itu juga berkata, untuk bisa berhenti, mereka tidak boleh berdekatan. mereka tidak boleh berhubungan lagi.
si narkoba menolaknya. ia tidak ingin pecandu meninggalkannya. ia pun berkata, "tidak apa2 kalau kau tidak mau menggunakanku lagi, tapi tolong, jangan meninggalkan aku. aku cuma nggak mau jauh dan hilang komunikasi denganmu."
akhirnya pecandu itu pun setuju dengan narkoba. karena, di dalam lubuk hatinya, ia juga masih ragu untuk benar2 meninggalkan narkoba. dia pikir, ah tidak apa2lah aku berdekatan dengannya, asalkan aku tidak mengonsumsinya.
namun, waktu berkata lain. ya, seiring berjalannya waktu, apabila ia terus2an berdekatan dengan narkoba, ia jadi ingin menggunakannya lagi.
kali ini pecandu itu benar2 sadar, cara untuk benar2 menghilangkan rasa ingin mengonsumsi narkoba itu, ya jelas harus menjauhkan diri dari narkoba tersebut. sebab tidak mungkin, orang yang sakaw bisa menahan diri untuk tidak menggunakan narkoba sementara narkoba masih berada di dekatnya.
sebab tidak mungkin, menetralkan perasaan, menetralkan nafsu, menahan diri, sementara pemicunya masih berada di tangan kita sendiri.
pecandu itu harus direhabilitasi, dijauhkan dari narkoba.
kalau ia bisa menjalani rehabilitasi itu, kalau ia sudah bisa benar2 tidak tertarik dengan narkoba lagi, ketika suatu saat ia bertemu narkoba lagi, ia juga sudah tidak akan berminat untuk mengonsumsinya...
0 comments:
Post a Comment