menurut gua kehebatan seorang seniman terletak pada bagaimana dia mentransformasikan pikirannya terhadap orang lain.

gue percaya bahwa setiap orang di dunia ini pasti memiliki ide, tapi mengapa tidak semua orang di dunia ini bisa menjadi penulis, penyanyi, pelukis, animator, filmmaker, fotografer, penyair, stand up comedy-er?

yap, karena tidak semua orang mampu mentransformasikan isi hati dan pikiran dia kepada orang yang melihat karyanya.

seperti yang kita tahu, punya ide bagus itu bisa datang di mana saja, tapi bagaimana kita mentransformasikan isi pikiran itu menjadi untaian kata2, hingga membentuk kalimat, paragraf, hingga wacana yang bisa dimengerti oleh pembaca yang lain itulah yang susah.

begitu juga dengan menggambar, membuat film, dan membuat lukisan. di pikiran kita juga sudah ada bayangan gambar apa yang akan dibuat, tapi bagaimana kita menggoreskan pena, mengatur komposisi, agar menjadi sesuai bayangan kita dan dapat dinikmati oleh orang yang melihatnya juga itulah yang sulit.

menyanyi, banyak orang yang bisa menyanyi. tapi hanya segelintir orang yang mampu menyanyi dengan segenap perasaannya hingga orang lain yang menonton pun tahu apa yang ia rasakan. itulah penyanyi, dia menyanyi bukan hanya sekedar melantunkan nada, tapi merupakan ekspresi diri.

mampu mentransformasi bukanlah bakat dari lahir, meski kamu belum memilikinya sekarang ini, bukan berarti kamu tidak akan memiliki hal itu selamanya. mentransformasikan pikiran dapat dilatih secara perlahan dan terus-menerus.

selamat berlatih mentransormasikan pikiran, dan jadilah "seseorang"!


Tipe Pemikir Mandiri adalah orang-orang yang analitis dan jenaka. Mereka biasanya percaya diri dan tidak membiarkan diri terganggu oleh konflik dan kritik. Mereka sangat sadar akan kekuatan mereka sendiri dan tidak ragu akan kemampuan mereka. Orang-orang bertipe kepribadian ini biasanya sangat sukses dalam karir karena mereka memiliki baik kompetensi maupun tekad (aamiiin). Tipe Pemikir Mandiri adalah ahli strategi ulung; logika, sistematika, dan pertimbangan teoritis adalah dunia mereka. Mereka haus pengetahuan dan selalu berusaha mengembangkan dan menyempurnakan pengetahuan mereka di bidang mana pun yang menarik minat mereka.Berpikir abstrak adalah kemampuan alami bagi mereka; ilmuwan dan spesialis komputer biasanya dari tipe ini.


Tipe Pemikir Mandiri adalah spesialis pada bidang mereka. Pengembangan ide dan visi penting bagi mereka; mereka senang bersikap seluwes mungkin dan, idealnya, senang bisa bekerja sendiri karena mereka sering merasa tersiksa harus menjelaskan runutan pemikiran mereka yang kompleks kepada orang lain. Tipe Pemikir Mandiri tidak tahan dengan rutinitas. Begitu mereka menganggap sebuah ide bagus, sulit membuat mereka menyerah; merekamengejar pelaksanaan ide itu dengan keras kepala dan gigih, sekalipun ada perlawanan dari luar.


Pemikir Mandiri bukan tipe yang mudah keluar dari cangkangnya. Membicarakan kehidupan emosional juga bukan salah satu kekuatan mereka. Lagipula, hubungan sosial tidak terlalu penting bagi mereka; mereka sudah puas hanya dengan beberapa teman dekat yang dianggap mudah untuk berbagi dunia cendekia mereka. Mereka sulit membuat hubungan-hubungan baru. Dalam asmara, mereka membutuhkan banyak ruang dan kemandirian namun ini bukan berarti pasangan mereka tidak penting bagi mereka. Tipe Pemikir Mandiri biasanya memberi kesan dingin dan pendiam bagi orang lain; namun kesan ini menipu: mereka tidak tahan jika orang-orang yang dekat dengan mereka menolak mereka (iyasih. wkwk). Mereka lebih suka hubungan harmonis yang seimbang dengan pasangan yang memiliki minat serupa dan yang dengannya mereka dapat mewujudkan visi-visi mereka.



dulu gue baca ini biasa aja, tapi sekarang… ini bener2 gue!


alhamdulillah, gue makin bisa kenal baik diri gue sendiri :v


by the way, gue tes di ipersonic itu 2x, waktu baru masuk sma dan sekarang, baru mau lulus (amin)


dan hasilnya, kepribadian gue ga berubah :D


ya menurut gue, penjabaran ini bisa menjawab pertanyaan orang2 kalo ada yg mikir… “kenapa sih amira gini? kenapa sih amira begitu?”






1. mir, kenapa sih lu suka ga pedulian sama apa yang orang lain bilang?


baca paragraf atas, gue emang tidak mau terganggu oleh konflik dan kritik.


karena bagi gue hal kayak gitu fatal, bisa ngaruh ke segala macem hal.


gue waktu smp punya sahabat, dia pinter melebihi gua, tp sayangnya dia ga punya sifat cuek kayak gua. jadi kalo dia lagi ada masalah, nilai ulangannya bisa dipastikan jeblok.


ya gua gamau kayak gitu. ya cara gua kayak gini. kalo lo pikir ini salah, ya ga usah kayak gue, tapi gausah larang gue kayak gini juga.







2. mir, lu kadang suka kepedean jadi orang


haha, menurut gua, pede itu penting


bahkan gue sampe berpendapat, kalo gue gapunya sifat pede, gue mungkin udah mati dari dulu


hal ini mungkin ga berlaku buat orang yang hidupnya standar2 aja, tapi hidup gue mungkin lebih berat dari kalian walopun kalian ga ngeliat gue seperti itu


gue banyak masalah, gue banyak pikiran, gue capek, gue gampang sakit dari kecil, gue bosen idup…


nah kalo semua hal itu ditambah dengan ketidaksukaan gue terhadap diri gue sendiri, ketidakpercayaan gue terhadap diri gue…


mungkin gue udah ngakhirin idup ini.


jadi ya, gue mencoba buat kenal baik sama diri gue, kemampuan gue, ngasah terus diri ini, biar gimanapun caranya, roh gue ini betah tinggal di tubuh gue yang serba keterbatasan ini.


dan lagi, gue berpendapat, keterbatasanlah yang akan membuat seseorang berpikir lebih cerdas.







3. idup lu belajar mulu ya mir?


hahaha (sebelum menjawab, tertawa dahulu)


kalo yg dimaksud di sini adalah study, ya nggak. tapi kalo learning, iya.


study itu di mindset gua adalah hal yang kaku. belajar diem, anteng, ngerjain soal, baca buku.


gue nggak sesuka itu ama study, tapi gue akan melakukannya di saat2 terdesak. misal, ya kayak UN saat ini.


sebenernya gue juga ga pengen pake cara kayak gini, tapi mau gimana lagi, UN adalah hal yang kaku. jawabannya mutlak dari abjad A sampe E. ga bisa bikin alternatif jawaban. jadi, untuk menghadapi hal yang kaku, gue juga harus pake cara yang kaku, yaitu study, bukan learning.


sedangkan learning, adalah hal yang dengan sukarela gua lakukan. selain karena learning adalah perintah agama, itu juga membuat gue bahagia. bahagia karena gue tau hal yang sebelumnya gue gatau. gue seneng aja gitu, baca2 buku pengetahuan yang banyak gambar, baca artikel pengetahuan unik2 gitu, dan sebagainya.


dan seandainya ujian kelulusan dibikin sistemnya biar learning kepake… asik kali ya.


tapi mungkin bakal sulit diperiksanya, karena ga mungkin sistematikanya soal pilihan ganda :))







4. sendiri aja lo ngerjainnya?


hehe, ya di situ juga udah dijelasin kan


kadang yang ada di pikiran gue itu, susah ditransformasikan ke pikiran orang lain


makanya kalo ada kerja kelompok, gue seringnya ngikutin kemauan orang, karena kalo mereka ngikutin kemauan gue, mereka ga bakal ngerti


kecuali kalo tugasnya individualis, aaahaahay gue seneng banget karena di sini gue bisa ngerjain sesuai kemauan gue, hasil2 gue, ide2 gue.


dan izinkan gue pamer, biasanya nilai gue bagus kalo gue kerja sendiri.


tapi menurut gue pun, orang yang dapet nilai bagus kalo kerjasama bareng orang lain pun bukan hal yang buruk… saling menghargai aja, karena tiap orang diciptakan dengan kemampuan yang berbeda2.







5. kok gak masuk2 GO mir? kok pas dulu olimpiade ekonomi jarang hadir? kok waktu kelas X keluar jemputan mir?


yaaa gue tidak tahan dengan rutinitas, di situ juga dijelasin kan-_-


jangankan GO yang cuma les, gue sekolah aja rada ga tahaan-___-


biasanya orang ga masuk sekolah dengan sengaja itu karena ada masalah di sekolah atau apalah, tapi kalo gue ya alesannya cuma satu itu paling, pengen keluar dari rutinitas walopun cuma sehari ngebolos…..


keluar jemputan juga sama, gue ga suka aja pulang pergi sekolah dengan rute yang sama. oke gue rada aneh, tp gue pengennya ke rumah itu lewat jalur ini jalur itu jalur mana2, gatau cuma gue atau orang lain juga, tp gue bener2 ga tahan pulang pergi lewat jalan yg itu2 doang-_-







6. kok medsos lu cuma twitter doang sih mir?


ya itu, bagi gue hubungan sosial itu ga penting2 amat.


gue sih cukup untuk bisa berinteraksi. tapi bagi gue sih……capek rasanya terlalu berhubungan dengan orang lewat begitu banyaknya media sosial-_-


nggak jelek kok berhubungan ama orang lain, tapi guenya aja yang gakuaddd, capeeek


lain halnya kalo sama orang yg emang gue deket, gue malah bisa aja mengintensifkan interaksi sama mereka tiap hari







7. if my ……. said this, “kamu kenapa mir? lagi ada masalah?”


ehehehehehehe im fineee!


tenang, gue bukan cewek yg ngomong “im fine” sedangkan di hatinya berlinang air mana dan pengen si cowok meluk dia sambil ngomong “no, youre not”


if i say “im fine” then i am really fine.


cuma ya gue itu, gue terkesan dingin dan ga peduli sama pasangan *eak


tapi itu karena………bawaan lahir (?) ya emang gini, pasangan gue siapa juga gue mah emang gini._.


kalo gue bales apa singkat, kalo gue responnya jelek, ya berarti lagi males. lagi males bukan berarti lagi ada masalah. tapi ya…. save energy (?) kalo ga ngerti, nonton anime hyouka.


dan karena tujuan gue save energy, jadi ya ga ada hubungannya sama lawan gue bicara. gue bukan males sama lawan bicara gua atau pasangan gua. gak. gak sama sekali. mereka tetep penting buat gua.


yeheeee udah deh. inilah 7 karakter terselubung dari diri gue B-)
pecandu ini adalah seorang yang aktif, ketika ia tidak ingin, maka ia akan mengatakan tidak, dan ketika ia ingin, maka ia akan mengatakan iya. tidak hanya berkata, dia juga mewujudkannya dalam perbuatan.

sebaliknya, narkoba ini adalah sesuatu yang pasif, cenderung pasrah. ia rela dibagaimanakan saja. ketika ia ingin dipakai, ia terima. tapi kalaupun tidak dipakai, dia juga tidak bisa berkata apa2. ia terima2 saja mau diapakan saja oleh si pecandu itu. namun satu hal yang ia tidak mau, adalah, apabila pecandu itu meninggalkannya.

ketika pecandu itu berkata pada narkoba, "hei, aku ingin berhenti darimu." pecandu itu juga berkata, untuk bisa berhenti, mereka tidak boleh berdekatan. mereka tidak boleh berhubungan lagi.

si narkoba menolaknya. ia tidak ingin pecandu meninggalkannya. ia pun berkata, "tidak apa2 kalau kau tidak mau menggunakanku lagi, tapi tolong, jangan meninggalkan aku. aku cuma nggak mau jauh dan hilang komunikasi denganmu."

akhirnya pecandu itu pun setuju dengan narkoba. karena, di dalam lubuk hatinya, ia juga masih ragu untuk benar2 meninggalkan narkoba. dia pikir, ah tidak apa2lah aku berdekatan dengannya, asalkan aku tidak mengonsumsinya.

namun, waktu berkata lain. ya, seiring berjalannya waktu, apabila ia terus2an berdekatan dengan narkoba, ia jadi ingin menggunakannya lagi.

kali ini pecandu itu benar2 sadar, cara untuk benar2 menghilangkan rasa ingin mengonsumsi narkoba itu, ya jelas harus menjauhkan diri dari narkoba tersebut. sebab tidak mungkin, orang yang sakaw bisa menahan diri untuk tidak menggunakan narkoba sementara narkoba masih berada di dekatnya.

sebab tidak mungkin, menetralkan perasaan, menetralkan nafsu, menahan diri, sementara pemicunya masih berada di tangan kita sendiri.

pecandu itu harus direhabilitasi, dijauhkan dari narkoba.

kalau ia bisa menjalani rehabilitasi itu, kalau ia sudah bisa benar2 tidak tertarik dengan narkoba lagi, ketika suatu saat ia bertemu narkoba lagi, ia juga sudah tidak akan berminat untuk mengonsumsinya...
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home