What a Stress Reliever

Carilah sebanyak-banyaknya, sumber kebahagiaanmu.

Padahal aku sendiri juga tidak yakin bahwa hidup itu berarti sebatas mencari kebahagiaan.

Tapi kalau bukan kebahagiaan yang berusaha diraih, lalu apa?

Aku kalau ditanya kenapa masih hidup jawabannya cuma dua: karena ingin survive dan suicide itu tidak baik.

Mudah-mudahan saja sampai akhir hayat pun dua hal itu tidak terbalik menjadi: survive itu tidak baik dan ingin suicide.

Balik lagi ke sumber kebahagiaan, belakangan aku menemukannya dalam sosok manusia (jamak). Tepatnya, manusia(s) yang awalnya ku tidak mengenal mereka secara akrab, lalu kemudian mereka seperti, "hei sini masuk ke duniaku." dan bagaimana mungkin aku tidak membalasnya dengan membukakan pintu duniaku sendiri.


Tapi sayangnya kebahagiaan berupa manusia(s) itu tidaklah kekal, karena dua hal: manusia(s) datang dan pergi dan manusia(s) bisa berubah.

Tapi kapan ya aku pernah bilang ke salah satu teman baikku bahwa konsep The One dalam pikiranku sudah lama buyar. Dalam arti, aku tidak bisa lagi melihat seseorang itu irreplaceable. Biasa aja. "Dia bukan satu-satunya." "Selalu akan ada orang baru." Begitulah. Sepertinya jadi less-depressive aja sih kalau mikir begini. Tapi di sisi lain, dampak buruknya adalah kehilangan esensi dari gambling-gambling-an ini.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tapi serius, walaupun gue masih nggak pengen gambling-in kalian, menurut gue kalian orang yang bikin gue ngerasa sangat-sangat beruntung bisa ketemu kalian.

Gue nggak tau, mungkin akan tiba saatnya gue bilang, "kalian irreplaceable".

Saat itulah gue nggak lagi puasa nge-gambling. Karena dengan membuat pernyataan seperti itu, gue udah tau risikonya, apa aja yang akan gue pertaruhkan.

Tapi saat ini sih, nggak dulu.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment