Write this post on my phone but i guess i'm fine
So this is my midnight thought... Eat this.
---------------------------------
Hai, masih doyan ngestalk gue?
Silakan baca dengan tenang dan kalau kita berjumpa nanti silakan ungkit post-post gue sepuasnya.
Ada hal yang nggak gue mengerti sejak gue kecil. Tapi dulu gue mungkin nggak memikirkannya terlalu jauh, baru sekarang gue benar-benar memikirkannya.
Gue ingin sekali bertanya, apa tujuan lo ngestalk gue, menjadikan hasil stalkan lo itu senjata buat mengintimidasi gue, mengomentari segala hal (nggak "segala" juga sih, gue cuma melebih-lebihkan biar kayak media jaman sekarang) yang gue post di sosmed, lo sebenernya mau membentuk gue kayak apa? Kayak sosok anak baik yang ada di khayalan looooo?
Gue mau tekankan sesuatu, lo bahkan bukan orang tua gue.
Lo mau membentuk gue kayak anak-anak lo?
Lo beranggapan anak-anak lo itu terbaik dan gue seharusnya bisa kayak mereka?
Iya terbaik, dari sudut pandang lo.
Iya baik, dari dunia yang lo lihat.
Bukan dunia gue.
Ataupun dunia orang lain.
Sadarkah lo bahwa bumi ini satu tapi dunia itu tidak? Tiap orang dapat memiliki dunia yang berbeda-beda, bagaimana mungkin kamu mengharapkan semua orang berada dalam dunia yang sama denganmu?
Dan bagaimana mungkin lo berharap dunia lo yang paling benar?
Sadar, lo bukan anak kecil lagi.
Se-egois itu.
Se-merasa paling benar itu.
Se-merasa indera lo paling akurat dalam menangkap informasi.
Banyak cerita orang lain yang lo gak tau.
Termasuk gue, lo gak tau kenapa gue bisa jadi orang seperti ini. So shut up. Lo nemu hal yang salah dari gue? Itu adalah bagian dari diri gue yang membentuk kedewasaan gue, membentuk jati diri gue, dan terdapat banyak alasan di dalamnya. Alasan mengapa gue melakukan hal-hal yang menurut lo mungkin aneh, menyimpang, atau pantas ditertawakan.
Lo, gak tau cerita hidup gue. So shut up. Lo mungkin merasa kenal, dan dekat dengan gue. Gue nggak.
Lo juga nggak tahu semua hal tentang anak-anak lo, mereka gak sesempurna itu, madam. Afterall, mereka yang pernah bikin gue hampir commit suicide waktu kecil.
And for that case, i feel really regret from the bottom of my brain. And i wont be that weak anymore, at least for now and hopely also for the future.
Gue ga masalah sih lo mau setenggelam apa di dalam dogma tempat lo berenang di dunia selama ini, tapi jangan paksa orang lain ikut nyemplung ke dalemnya aje.
Tertanda, Amira, definitely not your kind of obedient girl.
0 comments:
Post a Comment