sebenarnya, cukup mudah mengenali anak UI di dalam sebuah gerbong kereta. mereka memiliki ciri atau bau yang khas. tapi kalo lo masih susah mengenali siapa anak UI yang satu gerbong dengan lo, liat aja siapa yang turun di stasiun universitas indonesia atau stasiun pondok cina.
sebenarnya yang di atas bukan main topicnya. tapi kadang2, gue suka merasa, ketika sebagian kecil masyarakat yang ada di dalam gerbong kereta itu menyaksikan kami, para mahasiswa ui yang turun di stasiun kampus kami, mereka seperti menatap mahasiswa ui itu seperti....... entahlah. entah, karena bukan cuma satu rasa saja. ada rasa seperti mereka menilai kami. menilai baik atau buruk, itu... entahlah.
apa yang masyarakat pikir terhadap mahasiswa ui? sekelompok pemuda yang berusaha meninggikan statusnya? meninggikan statusnya menggunakan nama UI yang terpandang? mungkin ada yang begitu. ya pasti ada yang begitu. karena gue pun sudah nggak terhitung berapa kali ngedenger sesama mahasiswa UI yang ngomong gini depan gue: "lo kalo ngelamar kerja bawa nama UI mah udah beres deh."
entah itu maksudnya dia merasa lega dengan numpang nama di UI apa gimana.
tapi gue cuma mau menegaskan, nggak semua mahasiswa UI kayak begitu kok. beberapa contohnya, bakal gue paparin di bawah ini...
yang pertama, seorang kawan dari Fakultas Kedokteran UI. dia mengaku, nggak terlalu mikirin mau kuliah di UI apa bukan. yang penting FK. buktinya, waktu SNMPTN dia milih FK Unair. tapi taunya ga dapet. pas SBMPTN, dia milih FK UI dan UNPAD biar deket masih terjangkau dari rumahnya di bekasi. akhirnya dapet di UI, yaudah dia masuk UI.
alasan dia milih FK ini sebenernya cukup romantis. jadi, sejak SMP, dia kenal dengan seorang cewek. Cewek ini juga satu SMA dengan dia. hubungan mereka cukup mencurigakan untuk dibilang "cuma sekedar teman". semua orang yang kenal mereka udah pada gemes pengen mereka jadian, tapi mereka ga jadian2 karena mereka mikir "nggak sesimpel itu.". mereka juga ga selalu bareng, tapi sekalinya ada sesuatu di antara mereka, yaaa gitu deh. jadi bahan gosip secara luas.
(to be honest, i know what they feel #uhuk)
nah, temen gue yang anak FK ini sama cewek itu sama2 masuk UI padahal ga janjian haha. tapi ceweknya bukan FK deng lupa di mana. oke, langsung aja, alasan temen gue milih FK adalah karena dia pengen meyakinkan cewek itu bahwa dia adalah pendamping yang tepat buatnya eaaaaa~~~~ menurutnya, profesi dokter adalah sosok suami ideal (?) yang bisa melindungi dan mengayomi keluarga. pokoknya dia mau usaha biar bisa lulus, dapet gelar profesi dokter, terus langsung lamar cewek itu. (ah, kalian... semoga sukses ya rumah tangganya)
kedua, seorang anak Teknik Mesin UI. singkatnya, dia juga hampir mirip2 ama yang di atas. bedanya, dia belom nemu cewek yang spesifik yang pengen dia lamar. dia hanya berpendapat sebagai cowok, ngerti mesin itu adalah hal yang wajib. seenggaknya kalo peralatan di rumah rusak kan dia bisa diandelin sama keluarganya #eaaa
kemudian, beberapa dari anak psikologi ui. ini yang paling banyak gue temuin yang unik2.
ada yang masuk psiko karena pengen jadi menantu idaman.
ada yang masuk psiko karena adiknya suka pengen bunuh diri dan dia pengen nolong adiknya itu
ada yang masuk psiko karena keluarganya broken home dan pengen ngembaliin keutuhan keluarganya.
ada yang masuk psiko karena dia dulu pernah dizolimi seseorang karena penyakit jiwa yg diderita oleh orang yang menzoliminya itu, dan dia pengen nyegah hal itu terulang kembali pada orang lain.
gue bisa menyimpulkan, nggak semua anak UI think high tentang prestise yang mereka raih setelah berhasil masuk UI. mereka masih mikirin orang2 yang berarti buat mereka di dunia ini, dan mereka nggak mau sukses cuma buat mereka doang. mereka nggak mau suksesnya mereka itu buat disombongin ke orang lain, tapi mereka pengen orang lain ikut bahagia dengan kesuksesan mereka dan bisa ngambil manfaatnya.
dan begitulah, menurut gue manusia menjadi manis ketika mereka ingin sukses bukan hanya demi dirinya sendiri, tapi juga demi orang lain.
0 comments:
Post a Comment