he is the one whose name always written in the front of my old books and my exam-board. why? i wrote his name in the first page of my old books cuz i just want to remember that he was my inspiration. and i wrote his name on my exam-board (even now) to makes me remember that he is my model in education.
kenapa? is all about zeitgeist… or in psychology, zeitgeist is spirit of time. waktunya itu tepat. saya kenal dia di waktu yang tepat. orang baik yang muncul di saat kau sedang ada di posisi terbawah dalam kehidupan itu adalah memori yang akan kau ingat seumur hidupmu bukan?
tapi kemudian keadaan berubah.
entah gue mengasosiasikan diri gue ke situasi dia apa gimana. tapi gue rasa ini bukan tentang gue lagi. mungkin dia nggak ngerasa apa yang gue rasa, dan gue juga yakin dia bukan orang kayak gue yang maunya jadi posisi teratas mulu. gue yakin dia gak bakal se-shock gue kalo mendadak harus jadi anak yg biasa2 dan standar2 aja di kuliah, tapi….
sebagai orang yg pernah gue anggep rival dan model gue dalam belajar, gue agak nggak sreg kalo temen2 kuliahnya nganggep dia itu biasa aja. nggak, men. gue hanya berpikir kalo dia belum berusaha maksimal. dia belum mengerahkan seluruh kemampuan dalam dirinya. dia belum bisa ngalahin dirinya sendiri. gue juga tau dia ikut ujian satu itu secara iseng. gue tau dia sebenernya pengen sesuatu yg lain. tapi, ya, gimana. tiap orang punya jalan yg ga diduga. dan lo juga pernah mengajarkan gue tentang hal itu kan dulu?
maaf, gue ngomong macem2 padahal gue sendiri belum maksimal di kuliah. nggak, gue nggak mau mengasosiasikan situasi gue dengan lo. tapi ya, ayo kita usaha masing2 buat ketemu sama goal masing2.
well, he’s just a friend, a rival, and a lecturer for me. and i’m sure i dont have any particular emotion to him, im just implicitly respect him, until now.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
tanjoubi omedetou
kenapa? is all about zeitgeist… or in psychology, zeitgeist is spirit of time. waktunya itu tepat. saya kenal dia di waktu yang tepat. orang baik yang muncul di saat kau sedang ada di posisi terbawah dalam kehidupan itu adalah memori yang akan kau ingat seumur hidupmu bukan?
tapi kemudian keadaan berubah.
entah gue mengasosiasikan diri gue ke situasi dia apa gimana. tapi gue rasa ini bukan tentang gue lagi. mungkin dia nggak ngerasa apa yang gue rasa, dan gue juga yakin dia bukan orang kayak gue yang maunya jadi posisi teratas mulu. gue yakin dia gak bakal se-shock gue kalo mendadak harus jadi anak yg biasa2 dan standar2 aja di kuliah, tapi….
sebagai orang yg pernah gue anggep rival dan model gue dalam belajar, gue agak nggak sreg kalo temen2 kuliahnya nganggep dia itu biasa aja. nggak, men. gue hanya berpikir kalo dia belum berusaha maksimal. dia belum mengerahkan seluruh kemampuan dalam dirinya. dia belum bisa ngalahin dirinya sendiri. gue juga tau dia ikut ujian satu itu secara iseng. gue tau dia sebenernya pengen sesuatu yg lain. tapi, ya, gimana. tiap orang punya jalan yg ga diduga. dan lo juga pernah mengajarkan gue tentang hal itu kan dulu?
maaf, gue ngomong macem2 padahal gue sendiri belum maksimal di kuliah. nggak, gue nggak mau mengasosiasikan situasi gue dengan lo. tapi ya, ayo kita usaha masing2 buat ketemu sama goal masing2.
well, he’s just a friend, a rival, and a lecturer for me. and i’m sure i dont have any particular emotion to him, im just implicitly respect him, until now.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sebenernya tulisan di atas gue tulis di tanggal 1 november 2014. dan sekarang keadaan gue di kuliah udah lebih baik. i found my passion here.
but suddenly in any purpose, i feel like i want to publish these words,
tanjoubi omedetou
with some blesses,