Latar belakang bukan penentu utama

Everyone has a story, and there's a reason for them being the way they are. Be careful who you judge. You don't know them.


gue menemukan kalimat itu di twitter. one of my following retweeted that. pas pertama kali gue baca, gue setuju. setuju banget malah. tapi setelah gue pikir2 lagi... eh, ternyata nggak juga...


kenapa gue berpikiran kayak gitu? yang gua lama2 tangkep dari kalimat itu adalah, mau kayak gimanapun orang, bahkan kalo jahat dan semena2 pun, ya maklumin aja. dia pasti punya alesan dan cerita yang bikin dia kayak begitu. hell-o..... itu jelas tidak sesuai dengan prinsip gue dan Albert Einstein yang berkata bahwa dunia hancur bukan karena orang jahat, tapi karena orang baik yang diam saja melihat kejahatan tersebut.

dan alesan gue ga setuju lagi, karena gue melihat ada banyak orang yang punya latar belakang yang serupa tapi mereka semua punya karakter yang berbeda.


misal, kejadian yang sama menimpa A, B, dan C: orangtua mereka bercerai. tentu kejadian seperti itu akan mempengaruhi pembentukan diri mereka. tapi, apakah latar belakang seperti itu secara mutlak akan mengubah diri mereka? tidak. menurut saya tidak sepenuhnya.


meskipun punya latar belakang yang sama, si A, B, dan C belum tentu setelah itu melakukan hal yang sama. ketika si A menjadi seorang berandal dan badass yang gak punya rasa takut, si B menjadi seorang yang cengeng dan gelisah terhadap apapun, sebaliknya, si C bisa saja menjadi seorang yang superduperbaik karena dia bertekad pengen lebih baik daripada orangtuanya kelak ketika ia dewasa.


pada akhirnya yang berperan besar adalah hati kita. bagaimana kita memilih akan menjadi seperti apa. mau dengan cerita masa lalu seperti apapun, entah itu baik maupun buruk, yang paling berkuasa membentuk diri kita adalah diri kita sendiri. jangan mau dikendalikan oleh cerita masa lalu. just let it go.


jangan salah kaprah tentang dunia. kadang cerita di dunia ini menipu. there are so much stories to make someone become evil. tapi jangan jadikan alasan. kalo lo emang punya masa lalu yang buruk, nggak berarti lo boleh jadi jahat dan berhak dimaklumin orang2 atas kejahatan lo karena lo merasa punya alesan kenapa lo jadi jahat ke orang2 di sekitar lo.


lo orang kaya? orangtua lo ga pernah merhatiin lo? temen2 di sekitar lo semua palsu?

bukan berarti wajar kalo lo ngonsumsi ganja.


lo jatuh miskin? kehidupan lo hancur? semua orang ngehina lo?

bukan berarti lo harus bunuh diri.


orangtua lo pejabat tinggi yang punya kekuasaan? masa depan lo terjamin?

bukan berarti lo boleh ngerendahin temen lo, dan jadi males belajar, dan sekolah setengah2.


orangtua lo nggak pernah ngajarin agama? nggak ngedidik lo buat puasa, sholat, dsb?

bukan berarti lo legal ninggalin kewajiban2 itu, dan bukan berarti lo dapat dimaklumi kalo misalnya nggak ngelakuin ibadah tesebut.


lo punya masa lalu yang buruk banget?

bukan berarti lo kudu banget membesar-besarkan masalah itu dan membawanya sampai ke masa kini. mau banget ya diliat sebagai orang yang bermasalah? ga malu apa ya-_- bzzzz gua mah ogah dikasihanin.


you can be whatever you want. even though you have a dark story from the past. just follow your heart and make a right decision.


saya cuma sekedar nulis pendapat saya aja. yang gerah dengan orang2 yang ngomong "never judge me!" karena dia merasa punya alesan menjadi seperti dirinya sekarang tapi nyatanya dia tetep aja suka ngejudge orang lain. benar apa salah tulisan saya ini tergantung anda yang menentukan.


Amira Gates.


p.s.: kurangi nonton sinetron yang gak mendidik :v
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment