dont you be my traffic light!

di bawah hujan
menggigil
dan nyaris pingsan...

tiba-tiba aku membandingkan ini dengan... uhm... lampu lalu lintas? bagaimana bisa? aku akan menjelaskan. tapi aku tidak meminta kamu mengerti.

ini seperti..... aku mengejar lampu hijau di jalanan yang kosong, tapi aku merasakan firasat lampu akan berubah, dan aku berhenti tepat di saat lampu kuning. tapi aku telat untuk berhenti, aku sudah hampir sampai di tengah-tengah perempatan jalan, sehingga aku pun terserempet kendaraan lain yang punya hak untuk melaju.

aku berhenti, namun nyaris terlambat. kalau tidak berhenti, aku memang tertabrak. tapi aku behenti di waktu yang tanggung sehingga aku hanya terserempet.

namun terserempet pun ternyata cukup sakit lho.

sepertinya sering sekali aku mengalami ini. semenjak aku berhasil melepaskan diri dari alien penjelajah mall berinisial HRS. sebenarnya masih ada dua huruf lagi untuk melengkapi inisial itu tapi aku malas mengetiknya lagian siapa suruh nama panjang banget sok konglomerat.

oke, aku sudah lama tidak kepikiran alien itu apalagi menulisnya. tapi entah ada angin apa aku teringat lagi. damn you, alien! sudah dua tahu berlalu, ya? aneh, harusnya ingatan tentangmu sudah bisa hilang tak membekas lagi di otakku. tapi mau bagaimana lagi, meski sudah usang, terakhir kali saya serius adalah ya... sama kamu, alien. fckyea.

tiga bulan itu rasanya berbuntut menjadi satu tahun gara-gara kelakuanmu yang gila. kamu merasuki hidup saya terlalu jauh. mengotak-atik ponselku dan mencuri nomor orang2 yang dekat denganku, itu kampungan. padahal aku tidak pernah membenci kamu selama tiga bulan itu. tapi setelahnya? kelakuanmu benar2 membuat aku muak.

yeah, you show that you look more happy than before. you pretend like you're okay. aku lihat setelah itu kamu makin berfoya2, mengikuti banyak kegiatan yang sebenernya gak penting kayak gath, dan sering pasang ava twitter sama......... cewek *okeyanginisihbodoamathahahaha*

aku tidak tahu kamu masih terus ngestalk aku atau tidak. aku tahu, hobimu membandingkan mana yang lebih bahagia sekarang, bukan? aku atau kamu? yah terserah. aku tidak keberatan kalau kamu berpikir kamu lebih bahagia. yang jelas sekarang aku cukup bahagia. dan melihat kamu lebih bahagia tidak akan membuat kadar bahagiaku menurun.

lagipula, beberapa bulan setelah itu... aku menemukan seseorang lagi yang sebenarnya sangat baik, tapi lagi-lagi disamping perasaan itu, aku juga sekaligus membencinya.

berbeda dari yang lainnya
lampu lalu lintas itu
pernah hijau
tapi berubah dan sampai sekarang masih kuning
meski mustahil tapi aku berharap bisa berubah ke hijau lagi tanpa perlu jadi merah dulu
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment