pro dan kontra pasti ada? iya.......... kali ya.
saya baru memikirkan ini sekarang. lagipula, sejak dulu saya merasa kalau saya bukan anak yang menonjol. kalau anak yang menonjol, biasanya memang punya beberapa teman yang diam-diam menyimpan perasaan tidak suka terhadapnya--entah karena apa. dan saya, saya sampai sekarang masih menganggap diri saya bukan anak yang menonjol. saya tidak aktif dalam organisasi. jabatan di kelas pun gak ada yang saya pegang. saya ikut kegiatan cuma kalo harus, atau disuruh, atau ada yang ngajak. dan saya masih jadi orang yang malas menambah kenalan baru. itulah alasan mengapa saya menganggap diri saya memang bukan anak yang menonjol.
tapi kemudian saya bingung ketika dihadapkan dengan kenyataan... bahwa, orang yang saya anggap teman, (mungkin) menyimpan perasaan tidak suka terhadap saya.
sekilas saat mengetahui itu, saya kecewa. tapi saya berusaha untuk tidak mendalami rasa kecewa saya itu. saya juga tidak bisa menegurnya, karena mungkin itu akan merusak pertemanan kita. yah, saya masih peduli dan mau menjaga pertemanan kita. sekalipun itu terlalu semu. kadangkala saya cenderung merasa sebenarnya kita bukan teman. karena beberapa kali sikap yang dia tunjukkan pada saya itu merupakan sikap permusuhan, persaingan, dan sebagainya. terkadang lagi saya berpikir mungkin saya adalah mimpi buruk buatnya.
yah, saat itu saya sedang membuka twitter dan pas sekali tweetnya muncul di timeline. tweet yang cukup menyakitkan. namun saat itu saya tidak yakin itu ditujukan pada saya. baru hari ini, saya yakin. dan saya tidak tahu apa alasan dia menulis seperti itu. saya ingin menanyakannya. tapi sekali lagi, saya takut. takut jawaban darinya malah akan membuat perasaan saya semakin tidak enak.
saya harap dia mau berpikir ulang..........
1. siapa yang pertama kali menyebarkan tentang "itu"? saya tidak pernah memberitahukannya lebih dulu selain kepada teman2 saya. jadi kalau ada guru yang tahu, itu pasti bukan dari saya. dan untuk GURU yang satu itu, saya ingat sekali beliau mengetahuinya dari KAMU. saya tidak mengharapkannya bahkan kalau bisa saya ingin diperlakukan sama seperti siswa lain. tapi gara2 KAMU, guru itu, dan beberapa guru lainnya.....tahu. apakah saya harus memberi applause yang sangat keras untuk ini?
2. i'm not your rival.
yang namanya ranking, gua gak ngejar sama sekali. soalnya itu bikinan manusia, pasti ada kesalahan dalam mengurutkannya. kecuali, kalau ranking tuh yang bikin Allah SWT, baru gue ambisi buat jadi yang teratas.
saya masih ingat sekali waktu kelas X setelah pembagian rapot semester awal, anda bertanya tentang total nilai rapot saya. waktu itu saya menjawab "lupa". (sebenarnya, saya tidak menghitungnya). waktu itu saya ranking 4. kemudian dengan tampang bangga, anda bilang nilai fisika anda di rapot masih kosong. kalau terisi, anda bisa jadi ranking 4 dan saya turun ke ranking 5.
woke, bukan masalah buat gue.
kemudian seperti yang anak X7 tahu, akhirnya urutan ranking berikut total nilai rapot per mata pelajaran waktu semester 1 dibagikan di pertengahan semester 2.
dan saya lihat di sana tertera nilai anda penuh semua, termasuk fisika. tapi tetap nilai total anda tidak lebih besar daripada punya saya.
dan di dalam hati saya mikir: "ini anak kenapa ya..........."
entah perasaan saya saja atau memang benar anda tidak suka kalau saya ada di atas anda?
jadi apakah saya salah menganggap anda teman secara sebelah pihak? saya menganggap anda teman, tapi saya seolah dianggap saingan oleh anda. saya sering secara cuma2 membantu anda mengerjakan tugas atau memperlihatkan pekerjaan rumah saya. itu karena saya benar2 menganggap anda teman saya. tapi apakah lama kelamaan posisi saya hanya terkesan seperti customer service yang cuma anda hubungi ketika anda butuh? itu anda sendiri yang tahu.
saya harap saya tidak punya musuh dalam selimut. kalau memang benci sama saya, bertingkahlah selayaknya kita memang tidak berteman. jangan membuat kepalsuan.
0 comments:
Post a Comment