Kodrat

Datang dan pergi...
Itu kan sifat dasar hal-hal yang ada di dunia ini?
Tidak ada yang abadi.
Sedangkan manusia, seringkali menginginkan keabadian.
Ingin menjaga sesuatu seutuhnya, selamanya...
Tidak ingin kehilangan.
Tidak ingin hal itu pergi.
Ya, saya juga pernah bahagia ketika hal itu datang. Saya bahagia saat hal itu masih ada di sekitar saya. Saya bahagia karena saat itu saya masih bisa menjaganya.
Seharusnya, saya sejak dulu terus mengingat, bahwa hal itu tidak akan bertahan selamanya. Jadi, saya bisa bersiap-siap dulu sebelum kehilangan hal itu.
Sedang pada nyatanya, saya tak pernah membayangkan hal itu akan meninggalkan saya. Saya pikir hal itu akan bertahan selamanya.
Sehingga, saat hal itu hilang...
Saya menjadi seperti pelancong kehilangan peta, nahkoda kehilangan kompas, dan sejenis itu.
Saya benar-benar kehilangan arah.
Namun saya coba terus beradaptasi. Karena... saya yakin...
Pelancong yang kehilangan peta masih bisa tidak tersesat dengan bertanya arah pada orang asing di sekitarnya.
Nahkoda kehilangan kompas masih bisa selamat ke tujuannya dengan memperhatikan rasi bintang di langit.
Ya, terkadang kita lupa... Di saat kita kehilangan sesuatu yang amat berharga buat kita, kita lupa bahwa kita masih punya banyak hal lain yang sama berharganya dengan itu. Kita malah sibuk menggalaui kehilangan, kita malah sibuk menangis, kita malah sibuk mengingat-ingat masa lalu... tanpa mensyukuri apa yang masih kita punya dan kembali melangkah ke depan.
Manusia memang kodratnya tidak pernah puas.
Tapi apa salahnya kita sedikit melenceng dari kodrat yang satu itu?
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment