Saya memang aneh. Gomen.

Jadi, di kelas tadi gue lagi ngerjain manga buat lomba. itu adalah manga yang gue bikin kedua kalinya. manga yang pertama sih udah selesai dari hari senin. tapi gue ngerasa salah konsep. dan waktu tahu kalo dikumpulinnya masih hari jumat, gue pun berinisiatif buat bikin lagi. tapi apa? gue sama sekali ga niat bikin kalo lagi di rumah. sebaliknya, pas di sekolah gue malah kepikiran buat bikin setelah sampe di rumah.

akhirnya, gue pun bawa peralatan gambar ke sekolah, tadi.
dan bener aja, dimulai dari kertas putih yang masih kosong gue garis-garisin tipis menjadi sebuah bentuk wajah...... terus ditebelin pake drawing pen yang nol komanya gak terlalu gue perhatiin, terus gue warnain..................

jadi.

tinggal finishing. yah intinya kesimpulannya.......jadi! hanya dalam satu hari. sedangkan kalo ngerjain di rumah? itu bakalan lama. di rumah gue lebih tertarik buat berbagi nyawa dengan laptop ini. sehingga gue susah buat ngapa2in. tapi yah, ini hidup saya. kayak gini.

nah, waktu gue lagi ngewarnain......ada yang dateng ke deket gue terus ngomong

"gue juga punya temen yang jago gambar ginian..... tapi dia orangnya aneh."

gue gatau siapa yang ngomong. jujur, gue kalo lagi asik ngelakuin sesuatu...... entah itu lagi baca, main laptop, dan termasuk juga menggambar..... seringnya gue gak ngeh kalo ada yang menginterupsi gue. makanya, gue gak inget siapa yang ngomong, tapi gue inget kata2nya, karena itu ngena.

"gue juga aneh kok." jawab gue, dengan mulut dan dengan hati.

orang yang mendengarnya, entah kenapa rasanya kurang sepakat dengan pernyataan dari gue itu. apa dia menilai gue normal? mungkin itu karena dia baru mengenal gue di kelas sebelas ini. tapi gue? gue udah mengenal diri gue sendiri selama enam belas tahun. dan gue tau, gue beda, gue gak sama kayak orang lain. entah dalam segi apa aja, tapi pikiran gue itu emang edan. dan pikiran akan berbuah menjadi tindakan. nah, itu.

at least, gue gak merasa perbedaan itu kekurangan gue. di sisi lain, gue juga nggak berbangga diri dengan perbedaan yang gue miliki ini. biasa aja. jalanin aja. dan tetep jaga batas-batasnya. tetep ada saatnya gue harus berasimilasi dengan pihak lain, ada saatnya pula gue bisa tetep jadi seratus persen diri gue yang aneh.

maaf.

untuk orang yang jadi korban keanehan gue.

maaf, khususnya untuk satu orang, umumnya untuk semua yang pernah merasakan.

maaf, untuk orang yang sudah....................sangat.......................saya susahkan...................selama 23 bulan.........atau lebih.

saya memang sialan. saya tahu. saya pergi setelah meninggalkan goresan penuh luka pada anda.

tapi saya cuma pikir: TERSERAH. ANDA MEMANG PANTAS MENDAPATKAN ITU.

lalu saya hanya tertawa.

tidak tahu siapa yang sebenarnya dipermainkan di sini, tapi dari lubuk hati saya...............yang..................paling..................dalam......................................

tetap, saya merasa sayalah yang menjadi korban. dan saya ingin sekali menangis mengingat hal itu. membayangkan betapa gilanya saya untuk mencoba bertahan dan memaklumi. membanyangkan betapa sintingnya saya bisa merasa bahagia hanya dengan melihatnya hidup, sehat, baik-baik saja, dan tersenyum.

saya melihatnya dari jauh.

saya mengamatinya dari jauh.

saya? benar-benar kurang kerjaan.

tapi akhirnya ketika hal-hal itu berubah menjadi sebatas "masa lampau", kau tahu? saya merasa begitu lega. biarlah, saya juga pernah khilaf. meskipun khilafnya sudah terlalu lama.

sejujurnya, saya masih sering merasa gelisah mengingat kebodohan-kebodohan saya itu, makanya, saya berusaha menyibukkan diri. ikut kegiatan apapun, dan lomba, yang akhirnya membuat saya benar-benar kehabisan tenaga. walopun semua itu ada bayaran yang setimpal.

anda memang menyiksa saya. sangat, bisa dibilang. secara mental dan batin. sangat membuat saya merasa hancur. sering sekali membuat saya merasa bersalah. sering sekali membuat saya membenci diri sendiri.

setiap kali anda marah dan dulu saya akan merasa sedih tapi sekarang pikiran saya sudah terbuka dan saya cuma mau bilang...............

pikir ulang. dan katakan dengan jelas, sebenarnya siapa yang salah. masih tetap saya?

rasanya sadar itu bener-bener enak. gue sekarang emang belum bener-bener pulih tapi seenggaknya....... i feel alive. saya tidak lagi tertarik melihat anda lebih dari 1 detik. dan sama, perasaan saya ketika melihat anda dengan saya melihat orang-orang lain.


well, ada satu hal yang membuat gue sangat cepat pulih.

seorang........ seorang......... yang mungkin saya sebut senpai saja. karena dia lebih senior dari saya, dan juga lebih tua dari saya (akhirnya!!!!). berkatnya saya tidak sampai menangis. berkatnya, saya masih bisa bersikap sewajarnya ketika terakhir anda menghubungi saya. saya berharap itu yang terakhir. selamanya. atau setidaknya untuk tahun ini dan tahun depan. saya tidak bisa jamin kita tidak akan bertemu lagi di kuliah atau pekerjaan.

senpai itu, bisa memulihkan pikiran saya dengan cepat. bahwa saya begini itu tidak salah. berkatnya saya bisa terus menjalani hari, tanpa terus menyalahkan diri sendiri. saya bisa tetap tertawa, tersenyum, lebih dari 50% alasannya karena senpai.

dan kalau saya bilang saya memperhatikan anda dari jauh dan saya merasa bahagia.......

kalau dengan senpai, saya bahagia ketika dia ada di dekat saya. ketika dia duduk di sebelah saya, atau ketika dia berjalan di sebelah saya. dia memberikan rasa nyaman buat saya, tanpa memberikan proteksi berlebihan. dan tanpa sadar, itu yang membuat saya yakin kalau saya bisa melindungi diri.

kesimpulannya

saya telah dihancurkan untuk dibangun ulang.

dan saya tetap bisa tenang menjadi orang aneh. meskipun saya tahu itu memuakkan untuk beberapa orang di sekitar saya. cuma bisa bilang maaf dan......tinggalkan saja saya, kalau memang tidak tahan. saya tidak keberatan.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment