Too much theories in the world.

Kata guru gua, orang IPS adalah orang yang menerima semua pendapat. Coba deh tengok buku kimia kalian, cari teori perbandingan gas-gas dalam volume yang sama, pasti yang mengemukakannya cuma Avogadro seorang. Setelah itu, bolak-balik buku PKN kalian dan cari teori budaya politik, di situ kalian akan menemukan teori yang berasal gak cuma dari satu nama doang..............

Gue bukan orang yang bisa nerima semua teori. Gue memang anak IPS abal-abal. Kadang begitu gue denger suatu teori yang agak janggal sedikit aja, langsung berasa pengen matahin. Dan sekarang, gue malah terjebak diapit oleh dua teori yang saling berkebalikan.

1. Jangan melakukan sesuatu dengan setengah-setengah, mendingan gak usah sekalian.
Gak tau siapa yang ngungkapin teori ini, tapi siapapun gue rasa pernah denger minimal satu kali dalam seumur hidupnya. Ya, gue udah sering dibilangin gini sama orang. Dan kemaren, gue ngedengernya dari seseorang, yang entah kenapa membuat gua sangat jleb. Gue emang lagi banyak-banyaknya kegiatan. Dan diomongin kayak gitu, gue akhirnya memutuskan untuk mundur.

Gue mengundurkan diri dari lomba cerpen.
Cerpennya udah gue buat. Udah jadi. Tapi? Gue nggak merasa puas dengan cerpen itu. Karena alurnya sebenernya itu alur novel yang kudunya dibuat panjaaaaang tapi gue nulisnya cuma 3 halaman, berasa kayak sinopsis doang daripada cerpen. Akhirnya, gue batal ngikutin lomba itu.

Mading..........fiuhh.........
Mading juga sepertinya gak bakal ikut. Pertama, ada kesalahan dalam pembuatannya. Harus ngulang lagi, sedangkan deadlinenya tuh hari ini. Padahal, tu mading udah bikin gue dua hari berturut-turut pulang telat. Gara-gara kita setengah-setengah, akhirnya rugi waktu, rugi tenaga, rugi duit juga......coba aja kalo dari awal nggak usah ngelakuin sekalian.

Entahlah, gue bingung. Masih ada lagi kegiatan yang ragu-ragu buat gue ikutin...... Short video dan Olim Kimia DN. Short video, gue bingung gimana caranya buat tanpa harus pulang telat, dan olim kimia? Seaddict apapun gue sama bidang itu waktu kelas X, sekarang otak gue tetep otak IPS. Sedangkan temen-temen gue yang di IPA, kimianya semakin wow aja.

Bahkan gue hari ini sempet ngomong gini: "Gue gak mau ikut lomba cuma buat ngeramein aja, gue harus pulang sebagai pemenang."

Kata-kata itu sangat berbeda dengan diri gue yang dulu, karena, diri gue yang dulu tuh menganut teori.......

2. Iseng-iseng mencoba membawa berkah.
Teori ini hasil dari pemikiran otak gue sendiri. Gue gak asal bikin teori, karena ini bener-bener gue alamin. Beberapa keisengan yang gue lakuin tuh membuahkan hasil yang menguntungkan. Contohnya nulis, gue gak pernah nulis dengan serius. Pasti cuma iseng aja, karena gue emang suka. Syukur-syukur kalo misalnya terpilih jadi karya yang bagus, tapi nggak pun ya gak apa-apa.

Contoh lainnya, lomba Jepang. Dibandingkan dengan lomba lain yang dari awal emang pengen gue ikutin, yang satu ini tuh dadakan karena disuruh berhubung nadia yang anggota japan club ternyata gak boleh ikut dan harus ada penggantinya kalo gak mau didiskualifikasi. Yaudah, gue bak gatot kaca kesiangan pun menggantikannya. Menggantikannya di sore hari tepat sebelum besok paginya langsung babak penyisihan. Tapi alhamdulillah ternyata grup gue lolos, lolos, dan akhirnya menjadi...........the winner~ iyehe~

Pokoknya banyak deh hasil coba-coba yang berakhir sukses.

Dan dulu gue paling seneng ngomong gini: "Gue ikut lomba gak nyari gelar juara, yang penting gue dapet pengalaman."

--------------------------------------

Bingung ya, mana di antara kedua teori itu yang lebih baik.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment