"kita tidak melihat hal sebagaimana adanya, kita melihatnya sebagaimana kita."
tulisan di atas adalah salah satu favorit gua. penulisnya unknown. tapi gue juga selalu berpikir kayak si penulis.
jadi, kalo ada orang yang selalu pengen diterima apa adanya........ lo mending...... nyebur ke laut (?)
karena manusia itu punya otak dan hati. mereka merasakan. mereka menganalisis. mereka melihat sesuatu sebagaimana mereka. mereka punya pendapat dan opininya masing-masing. mereka punya mindsetnya masing-masing.
gak peduli lo bagus atau jelek, dalam saat yang sama si A bisa menerima lo tapi si B juga bisa menolak lo.
yah misalnya aja... apa yang ada di pikiran seniman saat melihat awan tentu saja berbeda dengan pikiran ahli meteorologi.
seniman akan melihat awan sebagai lukisan putih yang luas terbentang di angkasa dengan gradasi putih abu-abunya yang begitu indan.
dan ahli meteorologi akan melihat awan sebagai massa terdiri dari tetesan air atau kristal beku tergantung di atmosfer di atas permukaan bumi atau tubuh planet lain.
tambahan, orang yang imannya keren akan melihat awan sebagai ciptaan Allah SWT yang sangat indah, meski awan luas, namun penciptanya lebih maha luas lagi.
yah, itu aja kira-kira dari gue. dan yang dapat disimpulkan adalah... saat seseorang ngejudge, di situlah dia menunjukkan siapa sebenarnya dirinya sendiri.
jadi ga perlu takut dijudge jelek sama stau orang, belum tentu semua orang berpikir kayak gitu. sebaliknya, berhati-hatilah dalam ngejudge orang haha.
0 comments:
Post a Comment