Menemukan orang yang sangat mirip dengan gue

Mengapa saya mengambil jurusan kriminologi di UI? Karena saya ingin mendalami dunia jurnalistik. Sebelumnya saya ingin masuk jurusan komunikasi, tetapi waktu tes saya tidak masuk (dan saya menangis tersedu-sedu saat melihat pengumuman hasil tes). Waktu kesempatan berikutnya, saya lebih memilih jurusan kriminologi karena pola pembelajarannya yang menekankan tentang masyarakat (meskipun dilihat dalam sudut pandang dunia hitam/kriminal) dan juga ada fokus pembelajaran tentang jurnalistik (meskipun itu kriminologi-jurnalistik). Namun hal itu tidak menjadi soal. Saya yakin semua ilmu sosial itu sangat berkaitan dan memiliki banyak pintu untuk mencapai pusat ilmunya. Kriminologi adalah salah satu pintu itu. Selama kita serius dalam menjalani suatu hal, hal itu akan menjadi sangat bermanfaat saat masa memetik buah tiba.
Berbicara mengenai diri saya maka pembaca akan berbicara mengenai kata “kritis”. Ya, begitulah saya menyebutkan diri saya dengan satu kata. Selama 18 tahun saya berada di dunia ini, sejak saya duduk di bangku sekolah dasar, saya mengakui bahwa diri saya adalah orang yang selalu mengkritik, tidak peduli apakah kritikan itu memenuhi kriteria kode etik seorang kritikus atau tidak. Biasanya teman-teman saya akan selalu mengatakan bahwa saya adalah seorang yang sok idealis. Hahahahha!
Tapi, ya, saya mengakui hal itu. Dan saya sadar akan kekurangan/kelebihan saya itu. Karena itu, saat ini saya yang telah menjadi mahasiswa baru, lebih memilih mengkritik lewat tulisan, dan terus belajar mengisi kepala dengan pengetahuan agar kebiasaan saya yang suka mengkritik itu menjadi suatu hal yang akan membawa manfaat kepada orang lain dan diri saya sendiri.
Sejak SMP, saya selalu mengeluhkan keadaan negara Indonesia. Pada dasarnya, bukan Indonesia-nya lah yang saya salahkan, tetapi keadaannya (sekali lagi:“keadaannya”). Disini saya cenderung mengkritik (lagi-lagi mengkritik! Wkwkwkwkk!) pola pikir orang-orang Indonesia (terutama orang-orang di sekitar saya yang pernah saya kenal) tentang orientasi hidup mereka. Apa yang saya lihat dan saya temukan di kehidupan sekitar saya, orang-orang memiliki pemahaman yang jauh berbeda dengan para pahlawan yang telah membawa kemerdekaan bagi negara ini. Saya selalu membicarakan hal ini dengan ibu dan bapak saya, paman dan bibi saya, dan saudara saya yang tertua. Kami membicarakan banyak hal tentang apa yang kami lihat (baik di lingkungan sekitar maupun di media-media yang ada), kemudian mendiskusikannya serta mengkaitkan satu dengan yang lain. Saat saya menemui ketidakcocokan dengan pemikiran saya, lagi-lagi hasil diskusi itu kembali kepada bentuk pola pikir. Karena hal itu, saya bercita-cita ingin membangun sekolah (sekolah yang benar-benar hebat! Amin!). Dengan sekolah itu, saya akan mengubah pola pikir para pelajar menjadi lebih baik. Tapi kembali lagi kepada usaha: belajar sebanyak mungkin, agar saya tidak salah memberi pola pikir kepada murid-murid saya nantinya. Hehehe!
Mengenai hobi, saya menyukai semua hal yang berkaitan dengan seni. Saya bisa memainkan alat musik gitar (meskipun nggak jago-jago amat), dan beberapa alat musik lain seperti pianika dan recorder. Selain musik, saya juga menyukai seni rupa seperti melukis, fotografi, dan perfilman (meskipun hanya sebagai penoton atau penikmat/viewer). Wkakakkak! Saya juga hobi membaca (dari komik, novel, dan buku-buku sastra yang meskipun bukan klotokan seperti para sastrawan di Fakultas Ilmu Budaya) dan menulis. Selain itu saya memiliki minat dalam olahraga parkour (meskipun sudah jarang melakukan olahraga ini), yang mana saya tertarik bukan dari karena olahraganya, tetapi karena gerakannya yang penuh dengan seni dan keakuratan.








gila persis banget kayak gue...... perbedaan gue dari kakak ini cuma gue belum bisa main recorder. dan belum tau apa itu parkour. udah cuma itu dua doang. YANG LAINNYA SAMA BANGET!!!!!!!!!!


kak apa kakak itu kakak saya yang ilang? #eh


sumber: http://manshurzikri.wordpress.com/about-me/


makasih kak! motivasi nih buat sayaaaa
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment